A.
SENI RUPA
a.
Apresiasi Seni
Apresiasi berasal dari Bahasa Latin, Appretiatus yang artinya penilaian/penghargaan.
Apresiasi dilihat dari Bahasa Inggris, Appreciate, yang artinya menentukan atau
menunjukkan nilai, atau menilai, melihat bobot karya, menikmati kemudian
menyadari kepekaan rasa dan menghayati.
Mengapresiasi artinya berusaha mengerti tentang seni dan
menjadi peka terhadap segi-segi di dalamnya, sehingga secara sadar mampu
menikmati dan menilai karya dengan semestinya.
Apresiasi Seni adalah suatu proses penghayatan suatu
karya seni yang dihormati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta
penghargaan pada pembuatnya.
Secara umum, Apresiasi dapat diartikan sebagai kesadaran
menilai lewat penghayatan suatu karya seni.
Kegiatan Apresiasi yaitu melakukan pengamatanm pemahaman,
penilaian atau mengevaluasi serta mengkritik.
Kegiatan seni adalah kegiatan yang berbeda dengan
kegiatan manusiawi yang lain, karena mempunyai sifat yang khusus dan istimewa.
Kegiatan seni merupakan kegiatan member kesan tentang
dunia disekitar kita lewat sentuhan – sentuhan artistik dan estetik/seni dan
keindahan pada ciptaan yang ada.
Proses apresiasi
terbentuk dari dua kemungkinan, yaitu Afektif dan Kreatif. Proses apresiasi
afektif terjadi apabila pengamatan seni cepat mengalami empati dan rasa puas.
Proses apresiasi
kreatif terjadi apabila pengamat seni sadar dalam melakukan penghayatan dan
penilaian serta menggunakan aspek logika dalam menentukan nilai suatu karya
seni.
Apresiasi kreatif
dapat didefinisikan sebagai proses aktif dan kreatif sehingga secara efektif
pengamat dapat memahami nilai seni, yaitu untuk mengalami pengalaman estetik.
Dalam proses
apresiasi kreatif dapat melalui beberapa tahapan khusus, antara lain :
1.
Pengamatan objek
karya seni
Menurut Verbeek, pengamatan bukanlah mengunakan satu indra
saja, melainkan pemberdayaan seluruh pribadi. Yang artinya: ketajaman
pengamatan seseorang tergantung pada pengetahuan pengetahuan, pengalaman,
perasaan, keinginan dan anggapan seseorang.
Pengamatan terhadap objek/hasil karya seni merupakan
pengamatan terhadap suatu objek yang terdiri atas totalitas yang penuh arti.
2.
Aktivitas
fisiologis
Tindakan nyata untuk melakukan sesuatu
3.
Aktivitas
psikologis
Terjadinya persepsi sampai dengan evaluasi kemudian
timbul interpretasi imajinatif dan dorongan berbuat kreatif
4.
Aktivitas
penghayatan
Terjadinya sebuah perenungan terhadap sebuah objek
5.
Aktivitas
penghargaan
Terjadiya sebuah evaluasi terhadap objek. Evaluasi dapat
berapa saran dan kritikan
Dalam proses penciptaan karya
seni, seorang seniman atau kreator seni harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Konsep/gagasan
Konsep/Ide datang dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
a.
Ide datang lebih
awal
Ketika seniman telah memiliki ide tertentu, langkah selanjutnya baru
menentukan media, teknik dan penyelesaian ide
b.
Ide datang setelah
melihat media
Ketika seniman menemukan ide setelah mengamati media. Bentuk ditemukan dari
media yang ada sebagai bentuk frontal (Shape)
2.
Teknik
adalah cara yang digunakan dalam membuat karya, hal ini terkait dengan
media yang dihadapi dan dikerjakan
3.
Corak atau gaya
setiap daerah memiliki bentuk yang berbeda dari ragam hias dan teknik
penyelesaian karya
4.
Keunikan atau ciri
khusus
yang dimiliki antar daerah dan bangsa berbeda-beda
b.
Unsur – Unsur Seni
Rupa
a.
Garis adalah
goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture,
dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah
tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus,
tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring,
patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis
ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan
lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan
tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun
juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang
ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan
warna-warnanya.
b.
Bidang dalam
seni rupa merupakan salah satu unsur
seni rupa yang terbentuk dari hubungan
beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan
permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang
segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya
c.
Bentuk dalam
pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form).
Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata,
sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur
dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan
terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari.
Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat,
akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
d.
Ruang dalam arti
yang luas adalah seluruh keluasan, termasuk di dalamnya hawa udara. Dalam
pengertian yang sempit ruang dibedakan menjadi dua, yaitu ruang negatif dan
ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk,
sedang ruang positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk.
e.
Warna merupakan
unsur penting dan paling dominant dalam sebuah penciptaan karya desain. Melalui
warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai kesesuaian dengan
kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan berdasarkan jenis warna,
sifat warna, dan makna warna.
1)
Jenis warna
Dalam sistem
Prang (The Prang System), warna dalam hal ini adalah pigmen yang dapat
dikelompokkan sebagai jenis-jenis warna sebagai berikut :
-
Warna primer, yaitu
tiga warnapokok yakni merah, biru, dan kuning.
-
Warna sekunder /
biner, yaituperpaduan antara 2 warna primer
-
dan menghasilkan
warna hijau,jingga dan ungu.
-
Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna
primer dengan warna sekunder, menghasilkan warna kuning hijau,hijau-biru,
biru-ungu, merah-ungu,merah-jingga, dan kuning-jingga.
-
Warna tertier,
yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna
intermediate
dan menghasilkan sebanyak 12 warna.
-
Warna quarterner, yaitu pencampuran warna
intermediate dengan warna tertier dan menghasilkan sebanyak 24 warna.
2)
Sifat warna
Sifat
warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
: hue, value, dan
intensity.
-
Hue
Hue adalah istilah
yang digunakan untuk menunjukkan nama dari
suatu warna, seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat,
ungu, jingga, dan warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah
dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.
-
Value
Value adalah
istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue. Untuk
mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai dengan
cara menambahputih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang.
Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai dengan menambah
hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value dan yang berada di atas middle
value disebut high value, sedang yang berada dibawahnya disebut low value. Value yang lebih terang dari warna normal disebut tint
dan yang lebih gelap disebut
shade. Close value adalah value
yang berdekatan atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.
-
Intensity
Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan
cerah atau
suramnya
warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh
nampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang
intensitasnya rendah nampak lebih lembut.
Berdasarkan
paduan warna (colour scheme), warnadapat dibagi dalam tiga tipe yakni
*
Warna monokromatrik
adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan satu warna, misalnya
urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling muda.
*
Warna Complementer,
yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan berhadap-hadapan, memiliki
kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu, biru kontras jingga, dan
merah kontras hijau.
*
Warna analogus
adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna,
misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.
3)
Makna Warna
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai
makna yang berbeda, antara lain sebagai berikut :
-
Merah mempunyai
makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup, riang dan dinamis.
-
Putih mempunyai
makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
-
Kuning mempunyai
makna matahari, cerah, sukacita, terang, iri, dan benci.
-
Kuning emas
mempunyai makna masyhur, agung, luhur, dan jaya.
-
Coklat mempunyai
makna stabil dan kukuh.
-
Jingga mempunyai
makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.
-
Biru mempunyai
makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
-
Hijau mempunyai
makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan harapan.
-
Merah muda
mempunyai makna romantis, dan ringan.
-
Ungu mempunyai
makna kekayaan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita, dan mengandung
rahasia.
-
Hitam mempunyai
makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan dalam.
Pemaknaan warna dipengaruhi oleh aspek budaya setempat.
Pemaknaan warna yang terkait dengan warna sebagai simbol, di masing-masing
daerah atau wilayah, akan berbeda, sesuai dengan pemaknaannya dalam budaya
setempat.
Contoh :
bendera tanda adanya kematian, di Indonesia berbeda
sesuai daerah setempat. Di Yogjakarta, bendera merah, di Jakarta – kuning, di
Sulawesi – putih, di Sumatera – merah, dan sebagainya.
Di negeri China, warna merah berarti Cinta, sedangkan di
Indonesia berarti marah atau berani.
4)
Kombinasi Warna
Cara menyusun
atau memadukan dua warna atau lebih dalam sebuah komposisi
-
Kombinasi Warna yang
harmonis
Kombinasi
antara warna-warna yang serumpun, letaknya berdekatan dengan lingkaran warna.
Misalnya : hijau tua dengan hijau muda.
-
Kombinasi warna
yang kontras
Kombinasi
antara warna-warna yang berlawanan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya : Hijau
dengan Merah
-
Kombinasi warna
analog
Dua atau tiga
corak warna yang berdekatan letaknya dalam lingkaranan warna. Misalnya : Biru,
Ungu, Merah
5)
Penggunaan Warna
-
Cara Heraldis
(pengertian dan contoh sudah dijabarkan dalam MANKNA WARNA)
-
Cara Murni, penggunaan
warna secara lebih bebas. Misalnya Pohon dicat warna merah, Kuda dicat warna
hijau,dll
-
Cara Naturalis,
penggunaan warna sesuai dengan aslinya yang terdapat pada alam. Misalnya :
warna daun adalah hijau
f.
Tekstur
Tekstur adalah
nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan
mungkin kasar, mungkin juga halus, mungkin juga lunak mungkin juga kasap atau
licin dan lain-lain. Ada dua macam tekstur yakni tekstur nyata dan tekstur
semu, sebagai berikut :
1)
Tekstur nyata
Tekstur nyata
adalah tekstur fisik suatu benda secara nyata yang dikarenakan adanya perbedaan
permukaan suatu benda. Misalnya tekstur wool berbeda dengan kapas, kain sutera
berbeda dengan plastik, dan lain sebagainya. Tekstur ini dapat dikelompokkan
dalam tekstur alam, tekstur buatan dan tekstur reproduksi. Tekstur alam adalah
tekstur yang berasal langsung dari alam, misalnya daun, kulit kayu, permukaan
batu, dan lainnya. Tekstur buatan adalah tekstur yang tercipta dari susunan
benda-benda alam, seperti tikar (dari daun yang disusun), goni (dari pasir dan
kertas). Sedangkan tekstur reproduksi adalah tekstur yang dibuat melalui
reproduksi benda yang sebenarnya, misalnya wallpaper.
2)
Tekstur semu
Tekstur semu
adalah tekstur yang terlihat saja berbeda tetapi bila diraba ternyata sama
saja. Tekstur ini hadir karena adanya unsur gelap terang atau karena unsur
perspektif.
Selain nilai
raba pada suatu permukaan, tekstur juga dapat menimbulkan kesan berat dan
ringan. Sebuah kubus dari besai yang berat bila dibagian luarnya dilapisi
dengan karton maka akan memberi kesan ringan dan kosong.
c.
Karya Seni
berdasarkan jenis matra (dimensi)
-
Dwi Matra, karya
seni rupa berbentuk datar atau dua ukuran (panjang dan lebar) yang hanya dapat
dipandang dari arah depan saja. Misalnya : gambar,lukisan,dll
-
Tri Matra, karya
seni yang memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, dan volume yang dapat
dipandang dari berbagai sisi atau arah pandang. Misalnya : patung, keramik,
seni bangunan (arsitektur)
d.
Karya Seni
berdasarkan teknik pembuatannya
-
Handmade (buatan
tangan)
-
Masinal (dikerjakan
oleh mesin)
-
Komputer
e.
Karya Seni
berdasarkan tujuan pembuatannya
-
Karya seni murni
sebagai media berekspresi, rekreasi, terapi, dan komunikasi
-
Karya seni terapan
diciptakan untuk tujuan fungsional
f.
Karya Seni
berdasarkan Aliran – Alirannya
-
Naturalisme
Aliran ini
merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan keadaan
mahluk hidup, alam, dan benda mati sebenarnya. Contoh yang paling terlihat
adalah pada lukisan potret diri, pemandangan alam, atau landscape.
-
Realisme
Aliran
ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya
memprihatinkan dan sedang bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu.
Contoh aliran seni rupa ini antara lain melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau
peristiwa yang memilukan.
-
Romantisme
Aliran
ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal, atau
petualangan para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai perilaku dan
karakter manusia yang dilebih lebihkan.
Para
pelukis ini antara lain Eugene delacroik (1798-1963), JeanBaptiste Camille
Corot (1796-1875) dan Rousseau (1812-1876). Gaya inijuga berkembang di Jerman,
Belanda, dan Perancis.
-
Impresionisme
Aliran
ini dalam dunia seni rupa berawal dari ungkapan yang mengejek pada karya Claude
Monet (1840-1926) pada saat pameran di Paris tahun
1874.
Karya ini menggambarkan bunga teratai dipagi hari yang ditampilkan dalam bentuk
yang samar dan warna kabur dan olehsebagian kritikus seni disebut sebagai
“impresionistik “, suatu lukisanyang menampilakan bentuk yang sederhana dan
terlampau biasa.
-
Ekspresionisme
Adalah
suatu aliran dalam seni rupa yang melukiskan suasanakesedihan, kekerasan,
kebahagiaan, atau keceriaan dalam ungkapan rupa yang emosional dan ekspresif.
Salah
seorang pelukis yang beraliran Ekspresionisme adalah Vincent
van
Gogh (1853-1890). Lukisan lukisannya penuh dengan ekpresi gejolak jiwa yang
diakibatkan oleh penderitaan dan kegagalan dalam hidup.salah satu lukisannya
yang terkenal adalah “Malam Penuh Bintang“(1889), yang mengekpresikan gairah
yuang tinggi sekaligus perasaan kesepian.
-
Kubisme
Kubisme
adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan
bentuk-bentuk alam secara geometris (berkotak-kotak).
Pada
tahun 1909 berkembang aliran kubisme Analistis yang mengembangkan konsep
dimensi empat dalam seni lukis. Dan dimengerti sebagai konsep dimensi ruang dan
waktu dalam lukisan. Pada setiap sudut lukisan terlihat objek yang
dipecah-pecah dengan posisi waktu yang berbeda. Sedangkan Kubisme Sintetis,
pelukisannya disusun dengan bidang yang berlainan yang saling tumpang dan
tembus.
-
Konstruksifisme
Aliran
seni ini awalnya berkembang di Rusia penggagasnya antara lain
Vladimir
Tattin, Antoine Pevsner, dan Naum Gabo. Gaya ini mengetengahkan berbagai karya
seni berbentuk tiga dimensional namun
wujudnya
abstrak. Bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan modern seperti besi beton,
kawat, bahkan plastik.
-
Abstrakisme
Seni
ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas
pada
bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa
mengindahkan bentuk asli di alam.
Kadinsky
dan PietMondrian marupakan sebagian perupa beraliran abstrak ini. Seni Abstrak
ini pada dasarnya berusaha memurnikan karya seni, tanpa terikat dengan wujud di
alam.
-
Dadaisme
Adalah
gerakan seni rupa modern yang memiliki kecendrungan menihilkan hukum–hukum
keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari berbagai karya
lukisan, patung atau barang tertentu dengan menambahkan unsur rupa yang tak
lazim sebagai protes pada keadaan sekitarnya, seperti lukisan reproduksi
lukisan “Monalisa “ karya
Leonardo
da Vinci tetapi diberi kumis, atau petusan laki-laki diberi dudukan dan
tandatangan, kemudian dipamerkan di suatu galeri.
-
Surealisme
Adalah
penggambaran dunia fantasi psikologis yang diekspresikan secara verbal,
tertulis maupun visual. Bentuk-bentuk alam dideformasi, sehingga penuh fantasi
dan di luar kewajaran.
-
Elektisisme
Yaitu
gerakan seni awal abad ke- 20 yang mengkombinasikan berbagai
sumbergaya
yang ada di dunia menjadi wujud seni modern. Banyak yang menjadi sumber
inspirasi dari gaya seni ini. Antara lain, gaya seni primitive sejumlah suku
bangsa di Afrika, karya seni pra-sejarah, seni Amerika Latin, gaya esetik Mesir
Purba, dan Yunani Kuno.
Tokoh-tokoh
seni yang menerapkan gaya ini antasra lain Picasso (disamping sebagai tokoh
Kubisme), Paul Gaugguin, Georges Braque, Jean Arp, Henry Moore, dan Gabo.
-
Posmodernisme
Istilah
seni ini umumnya disebut seni kontemporer yaitu mengelompokan
gaya-gaya
seni rupa yang sezaman dengan pengamat atau yang menjadi kecenderungan popular
dan dipilih oleh para seniman dalam rentang lima puluh tahun terakhir hingga
sekarang.
Gaya
ini sering diartikan sebagai aliran yang berkembang setelah seni modern. Jika
dalam seni modern lebih memusatkan kepada ekspresi pribadi dan penggalian gaya
baru, dalam seni Posmodern ungkapan seni
lebih
ditekankan kepada semantika (makna rupa) dan semiotika (permainan tanda rupa).
Sumber :triasuntungk.faires.wordpress.com
makasih bang
BalasHapus